Mengingat Singkat Sejarah Nabi Muhammad SAW

Sumber Gambar : islamandsufism.org


Kitab Nurul Yaqin Diterangkan Oleh Ustadzah Fathimah



Ketika cahaya tauhid padam di muka bumi, maka kegelapan yang tebal hampir saja menyelimuti akal. Di sana tidak tersisa orang-orang yang bertauhid kecuali sedikit dari orang-orang yang masih mempertahankan nilai-nilai ajaran tauhid.

Maka Allah SWT berkehendak dengan rahmat-Nya yang mulia untuk mengutus seorang rasul yang membawa ajaran langit untuk mengakhiri penderitaan di tengah-tengah kehidupan.

Dan ketika malam mencekam, datanglah matahari para nabi. Kedatangan Nabi tersebut sebagai bukti terkabulnya doa Nabi Ibrahim as kekasih Allah SWT, dan sebagai bukti kebenaran berita gembira yang disampaikan oleh Nabi Isa as.

Allah SWT menyampaikan shalawatnya kepada Nabi itu, sebagai bentuk rahmat dan keberkahan. Para malaikat pun menyampaikan shalawat kepadanya sebagai bentuk pujian dan permintaan ampunan, sedangkan orang-orang mukmin bersalawat kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. al-Azhab: 56)

Sebelumnya Allah SWT mengutus para nabi-Nya sebagai rahmat kepada kaum dan zaman mereka saja, namun Allah SWT mengutus beliau saw sebagai rahmat bagi alam semesta. Beliau saw datang dengan membawa rahmat yang mutlak untuk kaum di zamannya dan untuk seluruh zaman. Allah SWT berfirman, "Dan aku tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta."

Kehidupan Nabi besar Muhammad SAW


1.      Junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT buat seluruh (manusia) umat Nabi. Dan akhirnya penutup para nabi pada saat zaman ruh Nabi di ambil sumpahnya pertama di ciptakan ruh Nabi Muhammad adalah di punggung Nabi Adam As. (Adnan: Nenek moyang Nabi Muhammad SAW) Rosulullah merupakan keturunan bani quraisy (pemimpin mekkah).

2.      Nasab Nabi Muhammad SAW


Nasabnya ayah beliau adalah:
Abdullah bin Abdul mutholib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusoi bin Qilab

Nasabnya ibu beliau adalah:
Aminah bin Wahab bin Manaf bin zuhroh bin Qilab.
Maka bertemulah ibu beliau dengan ayah beliau pada kakek beliau yang ke lima yaitu kilab.

3.      Kelahiran Nabi Muhammad dan masa menyusui


Sayyidina Abdullah meninggal pada umur 18 tahun. Di makam kan di kota madinah

Rosulullah lahir di hari senin, pada saat 12 tahun Gajah. Beliau pada hari senin selalu berpuasa untuk memperingati  hari  kelahiranya.

Mengapa saat itu dinamakan tahun Gajah?

Pasukan Abrahahh terdiri dari kelompok gajah yang besar yang digunakannya untuk menghancurkan Ka'bah. Gajah-gajah itu bagaikan tank-tank yang kita gunakan saat ini. Orang-orang Arab pun mendengar rencana tersebut. Memang orang-orang Arab saat itu terkenal sebagai penyembah berhala, meskipun demikian mereka sangat memberikan penghargaan dan penghormatan terhadap Ka'bah, karena mereka meyakini bahwa mereka adalah anak-anak Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as pemelihara Ka'bah.
Rosulullah di susui oleh tsu’aibah aslamiyah,budak dari paman Nabi  Muhammad SAW bernama Abu Lahab,kemudian halimatus sa’diyah sampai beliau mencapai umur 4 tahun

4.      Wafatnya Ibu dan pengasuh Nabi Muhammad SAW


Meninggalnya ibunya Rosulullah SAW pada saat Rosulullah masih umur 6 Tahun, Rosulullah dan ibunya ziaroh ke makam Ayahnya. Di perjalanan ibunya Rosulullah merasa sakit kemudian pada akhirnya meninggal.
Beliau Meninggal Diantara mekkah dan madinah ( Desa abwak) kemudian Rosulullah diasuh oleh pembantu dari Ayahnya bernama Muaiman.

5.      Pendidikan Nabi Muhammad dan meninggalnya kakek beliau


Rosulullah dibawah pendidikan kakeknya.
Rosulullah ditinggal kakeknya (abdul Mutholib) berumur 8 tahun . Beliau  di asuh kakeknya dua tahun kemudian Rosulullah dibawah asuhan pamanya ( Abu Tholib ) , Abu tholib adalah orang yang miskin , pada saat di asuh oleh pamanya itu atas kekuasaan Allah SWT di mudahkan segala apapun kekurangan.


6.      Safarnya yang pertama dan kedua Rosulullah menuju ke Negeri Syam


Safarnya yang pertama Rosulullah menuju ke Negeri Syam. Rosulullah mengembala kambing. Rosulullah dari kecil ikut membantu mengembala kambing. pada umur 9 tahun Rosulullah melakukan perjalanan bersama Abu Tholib untuk berdagang , Dikatakan Rosulullah SAW itu suka mengembala kambing.
Safar yang ke dua ke Negeri Syam. Di umur yang ke 25 tahun untuk mendagangakan dagangan milik sayyidatun khotijah.

7.      Pernikahan sayyidatuna Khotijah


Setelah Rosulullah pulang maka Rosulullah menikahi Sayyidatun Khotijah,pada saat itu Rosulullah berumur 25 Tahun. Dan umur Sayyidatun Khotijah berumur 40 Tahun. Sebelum Sayyidatun Khotijah menikah dengan Rosulullah SAW , beliau menikah dengan orang lain (Abu Halah)

Keutamaan Sayyidatun Khotijah :

·         Rosulullah tidak pernah nikah lagi dengan wanita lain saat Sayyidatun Khotijah masih hidup.

·         Beliau merupakan istri pertama yang masuk Islam

·         Rosulullah tidak pernah punya Anak dari istri-istri yang lain kecuali dari Sayyidatun Khotijah

Subhananllah.

Rosulullah menghabiskan waktunya bersama Sayyidatun Khotijah selama 25 Tahun.

Rosulullah terkenal dengan sifat terpuji:
Siddiq, amanah, penyayang, sabar, lembut,  tawaduk, baik, dsb. Beliau diberi gelar Al-Amin

Keluarga Rosulullah sangat mencintai Rosulullah, sudah dari kecil Rosulullah selalu di jaga oleh Allah SWT, Beliau tidak pernah meminum khomer dll.
Keistimewaan Rosulullah adalah sejak kecil tidak pernah diberi panas, beliau ketika berpergian diatas kepalanya selalu diikuti dengan awan.

8.      Kehidupan Rosulullah sebelum diutus


Umur rosul saat mendekati 40 Tahun suka menjauhi orang-orang (menyendiri) yang bermaksud untuk beribadah kepada Allah SWT. Beliau beribadah di Gua Hiro’

9.      Pertama kali turunya wahyu


Pada saat umur 40 Tahun Allah menetapkan Rosulullah dan diawali wahyu itu dengan penglihatan nyata, Rosulullah awal diturunya wahyu melalui malaikat jibril (Ruhul amin) di Gua Hiro’. Surat yang turun berupa Al-Alaq ayat 1-5.

10.  Keadaan bangsa Islam


Mereka menyembah, menyucikan patung-patung, untuk diagungkan. Karena mereka  takut mereka terkadang membunuh anak-anak, karena mereka takut datangnya terjadi kemiskinan ataupun kelaparan. Mereka pada saat sebelum agama Islam suka bertengkar, berperang, berbeda pendapat, berpecah belah.

11.  Da’wah secara sembunyi-sembunyi


Pertama kali Rosulullah di suruh Dakwah secara sembunyi-sembunyi  berlangsung selama 3 Tahun  pada turunya ayat Al-Mudatsir ayat 1-7. Rosulullah mengajak keluarganya. Dan Orang-orang yang yakin dan percaya atas Allah SWT. Rosulullah mengajak orang-orang untuk beriman kepada Allah SWT.

Rasulullah saw mendakwakan agama Allah dengan dua cara, yaitu: fase pertama secara sembunyi-sembunyi dan fase kedua dengan cara terang-terangan. Rasulullah saw menjadikan kota Makkah sebagai tolak ukur untuk memulai aktifitasnya.

Pada awalnya, Rasulullah saw melakukan metode dakwah sirriyah (sembunyi-sembunyi), berlangsung selama tiga tahun pertama beliau memulai dakwanya. Hal tersebut mengingat keadaan Rasulullah saw yang masih lemah dan belum memiliki pengikut, meskipun ia berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang yang disegani dan dihormati.

Lapisan yang paling pertama beliah seru tentu saja keluarga dan kenalan dekat beliau. Itu pun hanya mereka yang memperlihatkan tanda-tanda kebaikan yang ada pada dirinya. Usaha beliau tidak sia-sia. Pada hari-hari pertama beliau berdakwah telah terkumpul sejumlah orang yang menerima dakwah dengan penuh keyakinan dan penghormatan terhadap Rasulullah saw.

Merekalah dalam secara yang terkenal sebagai as-Saabiquunal Awwalun (Generasi Pertama yang Menerima Islam) Orang terdepan dari kelompok ini ialah istri Rasulullah saw sendiri; Ummul Mu`minun; Khadijah binti Khuwailid, kemudian budaknya: Zaid bin Haritsah, lalu sepupunya; Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih belia dan diasuh oleh Nabi Muhammad saw.


12.  Dakwah Rosulullah seacara terang-terangan


 Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah adalah dengan menyeru kepada kerabat-kerabat dekat yaitu Bani Hasyim. Abu Thalib berjanji bahwa mereka akan tetap melindungi Rasulullah selagi mereka masih hidup namun sayangnya itu tidak terjadi pada Abu Lahab.

 Setelah merasa yakin terhadap janji Abu Thalib, Rasulullah pun menyeru kepada suku Quraisy mengenai tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada Hari Akhirat di atas Bukit Shafa. Lagi-lagi Abu Lahab mencela beliau hingga pada akhirnya turunlah surat Al-Lahab karena peristiwa tersebut.

 Seruan beliau terus bergema di seantero Makkah, hingga kemudian turun surat Al-Hijr:94 yang membuat beliau semakin bersemangat untuk bangkit dan menyerang berbagai khufarat dan kebohongan syirik yang sama sekali tak bernilai. Karena hal ini, kaum Quraisy pun mendatangi paman beliau, Abu Thalib dan meminta agar Abu Thalib menghentikan semua yang dilakukan Rasulullah, namun sayangnya Abu Thalib menolak.

            Begitu tahu bahwa Muhammad saw. sama sekali tidak menghentikan dakwahnya maka orang-orang Quraisy pun melakukan berbagai cara untuk menghadang dakwah. Mulai dari melecehkan orang-orang muslim, menjelek-jelekkan ajaran beliau bahkan sampai berani melawan Al-Qur’an.

            Tidak hanya itu, mereka juga memberikan berbagai macam tekanan kepada Rasulullah. Seperti istri Abu Lahab, Ummu Jamil binti Harb bin Umayyah yang berniat untuk melempar batu kepada Rasulullah, Uqbah bin Abu Mu’ith yang berhasil meletakkan kotoran onta dipundak beliau ketika beliau sedang sujud, hingga berani meludahi wajah beliau.

            Tidak hanya Rasulullah, bahkan orang-orang yang baru saja masuk Islam pun mendapat siksaan yang sangat menyedihkan. Langkah bijaksana yang diambil Rasulullah dalam menghadapi berbagai tekanan itu, beliau melarang orang-orang muslim menampakkan ke-Islamannya, baik perkataan maupun perbuatan.

            Tetapi Rasulullah tetap menampakkan dakwahnya  dan ibadah di tengah orang-orang musyrik, dan sama sekali tidak mengurangi aktivitas tersebut. Tempat tinggal Al-Arqam bin Abil-Alqam Al-Makhzumi menjadi markas dakwah beliau.

            Hingga pada suatu saat Rasulullah memerintahkan agar beberapa orang Muslim hijrah ke Habasyah untuk menyelamatkan diri dan berdakwah disana. Karena hal ini Quraisy pun mengancam akan terjadi pembunuhan diantara mereka dan kaum Abu Thalib jika Abu Thalib tidak mau menghentikan Rasulullah.

            Satu hal yang membuat kaum Quraisy tercengang adalah peristiwa Hamzah bin Abdul-Muthalib dan Umar bin Al-Khaththab masuk Islam. Utusan terakhir yang menemui Abu Thalib sebelum Abu Thalib meninggal berhasil bertemu dengan Rasulullah.

            Namun, dipertemuan tersebut Rasulullah berkata bahwa kaum Quraisy akan bisa merajai bangsa Arab dan non-Arab dengan syarat mereka mau mengucapkan La ilaha illallah. Hal ini semakin menambah gusarnya kaum Quraisy.



Salam kepadamu ya Rasulullah dan kepada keluarga serta sahabat yang setia bersamamu. :)
Share on Google Plus

About Khoirussiva Ubaidillah Masrur

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat