Asal Mula Kedatangan Wali Songo Periode 1,2 dan 3

Asal mula wali songo 

   Sebagai anak bangsa tentunta kita harus mengetahui sejarah pada Negeri Indonesia ini salah satunya yaitu sejarah Wali Songo. Kita patut bersyukur kepada Allah SWT atas dikirimnya Para Wali di Bumi yang kita pijaki sekarang ini sehingga Islam dapat masuk dan menjadi Agama Mayoritas. InsyaAllah Tim Monggo Ngaji akan memberikan artikel-artikel menarik tentang Kisah Wali Songo dalam berdakwah di Nusantara.

Asal Mula Kedatangan Wali Songo

      Pada waktu Sultan Muhammad I, memerintah Turki, beliau menanyakan perkembangan agama Islam kepada para pedagang dari Gujarat, India. Dari mereka sang Sultan mendapat informasi, bahwa di pulau Jawa ada dua kerajaan Hindu yang kuat yaitu Mojopahit dan Pejajaran. Memang ada yang beragama Islam, namun hanya pada keluarga pedagang Gujarat saja yang berada dikota-kota pelabuhan. Sultan Muhammad I yang begitu ingin menyiarkan agama Islam, lalu mengatur langkah. Disinilah dimulai sejarah wali songo datang ke Nusantara. Sultan ingin mengirim surat kepada para pembesar Islam di Afrika Utara dan Timur Tengah. Isinya meminta ulama-ulama yang mempunyai karomah untuk dikirim ke pulau Jawa. Maka terkumpulah sembilan ulama. Pada tahun 1404 M/808 H dikirimlah mereka ke pulau Jawa. Sembilan ulama itu yang dikenal dengan Wali Songo ialah
  1. Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Wafat tahun 1419 M di Gresik-Jawa Timur.
  2. Maulana Ishaq, berasal dari Samarkan (dekat Bukhoro, Rusia Selatan), ahli pengobatan. Setelah anaknya dewasa yaitu Sunan Giri,beliau pindah ke Singapura dan wafat disana.
  3. Maulana Ahmad Jamadil Kubro, berasal dari Mesir. Beliau berda’wah keliling menumpas berhala-berhala. Wafat tahun 1465 M. Makamnya di Troloyo, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
  4. Maulana Muhammad Al-Maghoribi, berasal dari Maghrib Maroko. Makamnya di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.
  5. Maulana Malik Isro’il, berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri, Cilegon, antara Serang-Merak Jawa Barat.
  6. Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal dari Persia (Iran). Beliau ahli pengobatan. Wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri, Cilegon.
  7. Maulana Hasanuddin, berasal dari Palestina berda’wah keliling menumpas berhala-berhala. Wafat tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
  8. Maulana Aliyudin.
  9. Syeh Subakir, berasal dari Persia (Iran), ahli menumbali tanah angker. Setelah selesai tugasnya beliau pulang ke Persia dan wafat disana.
Setelah tiba di Jawa mereka membagi tugas. Malik isro’il, Maulana Ali Akbar, Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyuddin bertugas di Jawa Barat. Sedang Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana Ahmad Jamadil Kubro dan Maulana Muhammad Al-Maghrobi bertugas di Jawa bagian Timur. Adapun Syeh Subakir, keliling Jawa menumbali tempat-tempat yang angker.

WALI SONGO PERIODE KEDUA 


Pada periode ini masuklah tiga ulama menjadi anggota wali songo menggantikan tiga wali yang wafat. Mereka ialah
  1. Raden Rahmat Ali Rahmatullah, datang tahun 1421 M menggantikan Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 M. Beliau berasal dari Campa, Muang Thai Selatan. Wafat di Ampel tahun 1478 M. Gelarnya Sunan Ampel Surabaya.
  2. Sayyid Ja'far Shoddiq, berasal dari Palestina datang di Jawa tahun 1436 M, menggantikan Maulana Malik Isro'il yang wafat tahun 1435 M. Beliau tinggal di Kudus, sehingga dikenal dengan Sunan Kudus.
  3. Syarif Hidayatullah, berasal dari Palestina, datang di Jawa tahun 1436 M, menggantikan Maulana Ali Akbar yang wafat tahun 1435 M. Beliau tinggal di Cirebon dan dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.
Sidang Wali Songo yang kedua ini diadakan di Ampel Surabaya. Mereka membagi tugas di tiga bagian Sunan Gunung Jati, Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyuddin di Jawa Barat. Sunan Kudus, Syeh Subakir dan Maulana Al- Maghrobi di Jawa bagian Tengah. Sunan Ampel, Maulana Ishaq dan Maulana Jamadil Kubro di Jawa bagian Timur.

WALI SONGO PERIODE KETIGA 


Pada tahun 1436 M. Masuklah empat wali menjadi anggota Wali Songo. Mereka ialah
  1. Raden Ainul Yaqin atau Raden Paku atau Sunan Giri, kelahiran Blambangan, Jawa Timur. Beliau mengganti Maulana Ishaq yang pergi ke Singapura.
  2. Raden Syahid atau Sunan Kalijaga, kelahiran Tuban Jawa Timur. Mengganti Syeh Subakir yang pulang ke Persia. Makamnya di Kadilangu,Demak Jawa Tengah.
  3. Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang , lahir di Ampel Surabaya. Putra Sunan Ampel. Mengganti Maulana Hasanuddin yang wafat tahun 1462M. Wafat di Bawean dan makamnya ada dua di Bawean dan di Tuban.
  4. Raden Qosim atau Sunan Drajat, kelahiran Surabaya putra Sunan Ampel. Menggantikan MaulanaAliyuddin yang wafat tahun 1462. Makamnya di Drajad, pertengahan Sedayu Tuban.
Sidang Wali Songo ini juga di Ampel, Surabaya. Dengan tempat tugas menurut kebijaksanaan sendiri-sendiri.

WALI SONGO PERIODE KEEMPAT 


Pada tahun 1466 M. Diangkat dua wali mengganti dua wali yang wafat yaitu Maulana Ahmad Jamadil Kubro dan Maulana Muhammad Al-Maghrobi. Dua wali yang diangkat yaitu
  1. Raden Hasan atau Raden Fatah atau Panembahan Jiwun atau Sunan Kota, Beliau anak raja Brawijaya, mulai menjadi adipati Bintara (Demak) tahun 1462 M. Mulai membangun masjid Demak tahun 1465. Mulai menobatkan diri menjadi raja tahun 1466. Tulisan didepan Masjid “Sirna Ilang Kertaning Bumi” adalah tahun Saka yang berarti 1400 Saka atau tahun 1468 M.
  2. Fathullah Khan atau Faletehan, putra sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Beliau dipilih menjadi anggota Wali Songo untuk membantu ayahnya yang telah tua.

MAKAM-MAKAM PARA WALI SONGO

  1. Gunung Santri, Cilegon : makam dua wali yaitu Malik Isro'il dan Maulana Ali Akbar.
  2. Banten : Makam Maulana Hasanuddin dan Aliyuddin.
  3. Cirebon : Makam Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) dan Fathullah Khan (Faletehan).
  4. Masjid Demak, makam Sunan Kota = Panembahan Jiwun = Raden Fatah = Sutlan Demak pertama.
  5. Kadilangu, Demak : makam Sunan Kalijaga.
  6. Jatinom Klaten : makam Maulana Muhammad Al-Maghrobi (Ki Ageng Gribig).
  7. Troloyo, Trowulan, Mojokerto : makam Maulana Ahmad Jamadil Kubro.
  8. Ampel-Surabaya : makam Sunan Ampel (Raden Muhammad Ali Rahmatullah).
  9. Gresik : makam Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri.
  10. Dra'at (Antara Sedayu Tuban) : makam Sunan Drajad (Raden Qosim).
  11. Tuban Timur : Makam Raden makdum Ibrahim (Sonan Bonang).
Adapun di Gunung Muria terdapat makam Sunan Muria (Raden Said, putra Sunan Kalijaga). Di Palembang : makam Pai Li Biang (Guru Raden Fatah dalam ilmu tata negara), beliau murid Sunan Gunung Jati.

Sumber : Buku Kenang-Kenangan Haul Agung Sunan Ampel ke 544 

asal mula wali songo
 
Share on Google Plus

About Khoirussiva Ubaidillah Masrur

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat