Cara Menjaga Lisan dan Kemaluan

Cara Menjaga Lisan dan Kemaluan
Cara Menjaga Lisan dan Kemaluan – Alhamdulillah kita masih diberi kesehatan oleh Allah SWT sehingga sampai detik ini kita bisa menghirup udara segar karunia Allah SWT.

Pada kesempatan kali ini Admin Monggo Ngaji merangkum ceramah oleh Habib Jamal Bin Toha Ba’agil pengasuh Majelis Maulid Wat ta’lim Ar-Ridwan yang menjelaskan tentang Cara Menjaga Lisan dan Cara Menjaga Kemaluan. Lisan / mulut dan kemaluan adalah organ yang paling berpengaruh terhadap amal perbuatan manusia.

Apabila lisan berkata “A” maka orang itu akan melakukan pekerjaan “A”, apabila berkata “B” orang itu akan melakukan pekerjaan “B”. Apalagi kalau kita menjadi pemimpin, setiap perkataan kita pasti akan dipatuhi oleh bawahan. Oleh karena itu menjaga lisan agar bicara yang baik dan bermanfaat sangatlah penting. Apa saja cara cara jitu untuk menjaga kedua bagian penting tersebut? Dan apa balasan orang yang tidak menjaga lisan dan menjaga kemaluannya di akhirat kelak? Silahkan simak rangkuman dibawah ini.


Barang siapa yang beriman kepada Allah dan pada Hari Akhir maka dia harus berkata dengan yang benar, berkata baik atau diam karena sesungguhnya diam itu lebih baik , bicara seperlunya yang baik dan yang manfaat. Imam syafi’i kalau diajak berbicara beliau itu diam setelah diam baru menjawab, sampai sampai orang yang diajak bicara / lawan bicara tadi bertanya kepada imam syafi’i “ Imam kenapa engkau tidak langsung menjawab , kok diam dulu?”.

Imam Syafi’I menjawab “Bicara dengan diam lebih manfaat mana? kalau lebih manfaat berbicara aku bicara, kalau lebih manfaat diam aku lebih baik diam” .

Mereka orang-orang yang beriman itu takut , karena sesunguhnya lisan ini ada pertanggung jawabannya dihadapan Allah SWT. Lisan ini kata ulama “Bentuknya kecil. Akibatnya besar”.

Kita harus betul betul menjadi orang yang senantiasa menjaga lisan. Ada riwayat seseorang itu nanti ketika hari kiamat dihitung amal ibadah datang dengan jutaan kebaikan dan setumpuk pahala , akan tetapi ketika mau masuk surga ditahan oleh malaikat.

“Tunggu dulu, ada hitungan yang kedua” kata malaikat.

“apa” . jawab orang tadi.

“ketika di dunia kau pernah menggunjing (merasani) fulan, pernah menyakiti hati fulan, pernah mencela fulan “ kata malaikat.

Pokoknya semua gara grara lisan. Kemudian Allah menyuruh Malaikat tadi untuk mengambil kebaikan orang tersebut dan diberikan kepada orang yang dulu dicelanya, dihinanya. Orang-orang yang dulu dihina, dicelanya antri untuk mendapatkan kebaikannya.

Karena banyaknya orang yang didzolimi sampai sampai kebaikannya habis yang mengantri masih banyak, Allah menyuruh kepada malaikat untuk mengambil keburukan orang yang didzolimi dan diberikan kepada orang yang mendzolimi tersebut. Akhirnya dia dilempar masuk neraka

semua gara gara tidak menjaga lisan.

Dalam suatu riwayat Rosulullah SAW pernah melihat seseorang yang mati di medan perang, jihad fi sabilillah. Rosulullah SAW melihat bagaimana perjuangan orang yang mati tersebut.

Sahabat bertanya kepada Rosul “Ya Rosulullah, ini orang semangat di medan perang, InsyaAllah ini orang pasti masuk surga”

“Darimana kau tahu?” jawab Rosulullah.

“Bagaimana semangatnya orang ini tadi, berapa orang kafir yang dibunuhnya di medan perang Ya Rosullullah sampai dia meninggal dunia” kata sahabat.

“Nanti dulu, belum tentu dia masuk surga. Ada kemungkinan dia dalam hidupnya dia bicara sesuatu yang tidak bermanfaat

Bukan karena apa-apa tapi karena bicara yang tidak bermanfaat dan itu akan menjerumuskan dia ke dalam neraka, Naudzubillah.
Maka dari itu monggo lisan kita, kita jaga. Sebagian ulama’ sampai membawa batu untuk dimasukkan ke dalam mulut, sebab kenapa? sebab takut berbicara yang tidak bermanfaat.

Kalau kita bisa mejaga lisan, dijamin masuk surga. Sabda Rosulullah SAW “Barang siapa yang menjamin kepadaku, antara 2 kumisnya (kumis dan jenggot) dan diantara 2 kaki (kemaluan), aku jamin masuk surga”
Artinya siapa saja orang yang bisa menjaga lisan dan kemaluannya sampai akhir hidupnya maka Nabi Muhammad SAW menjamin Masuk Surga. Semoga kita termasuk golongan daripada orang-orang yang senantiasa menjaga Lisan dan Kemaluan.

Cara Menjaga Lisan Dan Kemaluan.

1. Menjaga Lisan.

Lukman Al Hakim berkata kepada anaknya “Hei anakku. Apabila perkataanmu itu seindah permata / seindah perak maka diammu seindah emas”
Lebih mahal mana perak degan emas? Pastilah emas, maksudnya diam lebih baik daripada berbicara.
Maka dari itu mari kita tidak banyak bicara karena orang yang banyak bicara banyak salahnya, orang yang banyak salah banyak dosa , masuk neraka orang yang banyak dosanya. Naudzubillah

2. Menjaga diantara 2 kaki (kemaluan).

Rosul memberikan kita jalan keluar bagaimana cara menjaganya ini, “wahai para pemuda barang siapa diantara kalian yang mampu menafkahi wanita untuk menikah, maka menikahlah karena sesungguhnya hikmah menikah itu menjaga mata dan menjaga kemaluan”
Ada lagi solusinya yaitu dengan banyak banyak berdzikir dan bersholawat.

Jadi Cara paling Ampuh untuk menjaga Lisan adalah diam. Dan cara paling ampuh untuk menjaga kemaluan adalah Menikah. Apabila belum mampu untuk menikah, cara menjaga kemaluan yang lain yaitu memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT dan Bersholawat.

Ada sedikit cerita tentang seorang bapak yang mengeluh 3 anaknya tidak menikah-menikah. Bapak ini bingung mengapa anaknya sudah pada besar kok belum menikah. Tapi yang menjadi masalah memang si bapak ini menjaga anaknya sangat ketat, anak itu dikasih cadar tidak pernah keluar. Tidak pernah di ajak pergi kondangan / acara luar rumah. Kecuali kalau ada Majelis Ta’lim bapaknya baru mengajak mereka keluar rumah. Akhirnya si Bapak tadi datang ke seorang kiai, kiai ini adalah seorang Wali Allah.

Si Bapak curhat ke kiai

Si Bapak : Pak Kiai, saya ini mempunyai beberapa masalah.

Sang Kiai : Apa masalahmu?

Si Bapak : Yang pertama saya ini tidak punya pekerjaan sebab tidak punya modal. Yang
Kedua tidak punya kendaraan saya ingin punya kuda. Yang ketiga saya ingin
Naik Haji, bertahun tahun lalu kepingin naik haji tapi tidak punya modal, sudah
begitu anak saya 3 perawan juga belum menikah”. (dengan nada mengeluh)

Si Bapak : Maaf kiai saya ingin minta do’anya.

Kiai : Baik saya doakan dan akan saya beri solusi InsyaAllah.

Si Bapak : Aamiin. Terima kasih Pak Kiai.

Sang Kiai menuju dapur untuk mengambil korek api kemudian kembali lagi.

Sang Kiai : Saya berdoa dari sini , dan ambilah korek api ini.

Si Bapak : Buat apa ini pak kiai? (bertanya keheranan).

Sang Kiai : Bakarlah rumahmu !

Si Bapak : Pak kiai yang benar saja. Saya ini sudah tidak punya pekerjaan, istri ada dirumah
, Anak Belum juga menikah, kepingin haji tapi belum keturutan, sekarang rumah
malah minta dibakar. Mau tidur dimana saya ( Sambil Kaget kemudian berwajah memelas dan lesu).

Sang Kiai : Loh, sampean ini percaya kalau saya ini Wali atau tidak?

Si Bapak : Percaya Pak Kiai, kalau tidak percaya ya tidak kesini.

Sang Kiai : Yasudah segera bakar rumahmu.

Si Bapak : Pak Kiai serius jangan guyon (bercanda) lho.

Sang Kiai : Lha Masak Kiai pernah guyon (bercanda) toh. Sudah sekarang silahkan pulang dan bakar rumahmu

Si Bapak : (dalam hati) Bismillah , nekat lah. Pokok akan saya bakar, masalah hasil akhirnya ya Wallahu ‘alam tidak mungkin pak Kiai memberi keburukan kepada saya”.

Maka Si Bapak tadi pulang tidak banya bicara, bensin langsung disiram ke rumahnya dan dibakarlah rumah Si bapak tanpa memberi tahu dulu istri dan anaknya. Langsung main bakar saja. Akhirnya Istri dan anak-anaknya teriak minta tolong, karena teriakan mereka yang begitu keras tetangga semuanya keluar dan membantu memadamkan api di rumahnya si Bapak. Istri dan anaknya tadi keluar rumah terburu-buru dan lupa tidak memakai cadar. Keluar Cuma memakai daster saja, begitu lihat anaknya si Bapak tadi,para tetangga terbelalak “Loooooooooooh lumayan juga ternyata anaknya si fulan ini”. Tetangga pada kagum melihat paras cantik 3 orang anak tersebut sampai-sampai yang tadinya mau menyiram rumah yang terbakar keliru rumah tetangganya tadi yang disiram :D .

Setelah rumah terbakar habis pusing kepala Si Bapak tadi.

“Bagaimana istriku dan anak-anakku , terpaksa harus saya ungsikan”.

Tetapi sesaat ketika mau diungsikan tiba-tiba banyak para tetangga berebut ingin minta anak si bapak untuk dinikahkan dengan anaknya, mereka tertarik kepada anak si Bapak waktu kebakarangn tadi.

Satu orang datang ke si Bapak “Pak Fulan, ini tadi anak saya melihat putri sampean waktu kebakaran dan tertarik, saya ingin menikahkan putra saya dengan putri bapak, bagaimana? Nanti kalau jadi, sampean akan saya kasih rumah + ada toko siap pakai di depannya “.

Mendengar hal itu Si Bapak sangat gembira sekali karena selain bisa menikahkan anaknya, Bapak tadi mendapat rumah + toko untuk di bekerja.

“Ya kalau begitu saya sutuju putri saya dinikahkan dengan putra sampean”. Ujar Si Bapak dengan nada Semangat.

Kemudian datang lagi tetangganya dan berkata “ Pak Fulan anak saya ngebett bangeeett pingin dinikahkan dengan putri bapak, kalau jadi dinikahkan tahun depan saya dan bapak naik haji bareng. Gimana mau pak? ”.
Lagi-lagi Si Bapak menyetujui tawaran tersebut .

“Memang benar-benar jos gandos sekali apa yang dikatakan Pak Kiai tadi, baru sebentar saja sudah 2 anak saya mau menikah dan impian saya terwujud, Alhamdulillah”.

Datang lagi satu orang tetangga bersama anaknya laki-laki dan mau menikahkan putranya dengan anak Bungsu Si Bapak “ Pak Fulan, anak bapak yang terakhir itu mau tidak saya nikahkan dengan putra saya ini?, kalau mau nanti bapak mau minta aaa …..”

“KUDA” potong Si Bapak .

Tetangga tersebut bersedia dan pada akhirnya Bapak ini sangat bahagia melihat 3 putrinya menikah dan apa yang dicita-citakan untuk bisa bekerja, naik haji dan punya kendaraan terkabul.
                                                                   ------------| |------------

Subhanallah. Semoga dengan cerita diatas tadi memotivasi kita untuk selalu menjaga lisan dan menjaga kemaluan kita dan pada akhirnya Allah memberi nikmat tak terduga kepada Kita. Aamiin

Sumber :
Habib Jamal Bin Toha Ba’agil pengasuh Majelis Maulid Wat ta’lim Ar-Ridwan - Malang
Share on Google Plus

About Khoirussiva Ubaidillah Masrur

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat