Jaminan Surga Orang yang Meninggal di Hari Jum’at – Kajian Kitab Khosoisul ummatil Muhammadiyah buah karya AL-ALLAMAH AS-SAYYID MUHAMMAD BIN ALWI AL-MALIKI AL-HASANI masih seputar keutamaan Hari Jum’at yang pada kesempatan ini menerangkan Orang yang Beriman meninggal di Hari Jum’at atau pada Malam Jum’at. Jaminan Surga bagi mereka.
Dalam Kitab Hilyatul Auliya' yang bersumber dari sahabat Jabir RA. Ada riwayat yang intinya siapapun yang ditakdirkan Allah meninggal di hari Jum’at / malam Jum’at maka dia akan jauh dan aman dari siksa kubur.
Kapan itu Hari Jum’at dan malam Jum’at? Yaitu pada saat Adzan Maghrib Hari Kamis sampai terbenamnya matahari di hari Jum’at (sebelum adzan maghrib di hari jum’at).
Hadist Al Imam Baihaqi dari kitab Adzabil Kubr “ Barang siapa yang meninggal di hari jum’at maka identitasnya jelas , Ahlul Iman”. Jadi siapa saja ( muslim ) yang meninggal hari Jum’at sudah dipastikan dia iman kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW.
Siapapun diantara kita tidak bisa merencanakan kapan kematian kita. Entah itu dokter, guru , kiai, dan lain sebagainya. Meskipun terkadang ada dokter yang biasanya memberi tahu pasien saat sakit keras misalnya “ Pasien ini jika tidak segera diobati, 5 hari kemudian nyawanya sudah tidak tertolong “ dll. Namun Mati dan Hidup ada di tangan Allah SWT. Kalau ada orang meninggal selain di hari Jum’at kita belum tahu dia iman kepada Allah atau tidak. Tetapi jika ada orang meninggal di hari jum’at maka sudah pasti identitasnya ahlul iman.
Setan dan iblis mengerahkan sekuat tenaga untuk membujuk kita dalam kemurtadan saat kita sakaratul maut. Pasalnya, setan dan iblis akan merasa sia-sia menggoda manusia selama hidupnya namun pada akhirnya orang tersebut tetap iman kepada Allah SWT.
Iblis akan berwujud menjadi orang yang kita cintai dan mengajak kiat murtad. Entah itu berwujud ayah kita , ibu kita , istri kita , guru kita atau orang yang sangat kita cintai lainnya. Bisa jadi kita terbujuk rayuan setan dan iblis yang menyesatkan itu, tapi naudzubillahi mindzalik. Perjuangan kita saat saat seperti itu harus sangat kuat. Kita tidak boleh goyah akan iman islam. Semoga kita tetap dijaga dan dilindungi Oleh Allah sampai akhir hayat. Aamiin ya robbal Alamin.
Pesan Habib Abdullah Al Hadad - > Mari selama kita hidup di dunia ini kita mencari ibadah yang kita sukai dengan mengerjakannya secara istiqomah, agar ketika Allah mencabut nyawa kita, kita saat sedang melakukan hal kebaikan kesukaan kita .
Misalnya kita senang membaca Al-Qur’an kemudian nyawa kita dicabut saat kita sedang membaca Al-Qur’an , satu lagi misal kita suka sholat sunnah kemudian waktu sholat sujud terakhir nyawa kita dicabut Allah SWT. kan enak kalau begitu, pantas kalau diceritakan anak cucu kita. Contohnya :
“ ayahku dulu wafat di masjid ini saat sujud terakhir sholat maghrib “ .
“ Saat selesai Adzan kakekku langsung dipanggil oleh Allah SWT “ .
Subhanallah itu akan menjadi cerita yang membanggakan bagi si anak dan keluarga .
Kalau kita suka berperilaku buruk / suka bermaksiat . Allah akan mencabut nyawa kita pada saat kita sedang bermaksiat. naudzubillahi mindzalik. Nanti anak kita mau menceritakannya itu malu .
Contoh :
“ayah orang itu pas matinya kecemplung got saat mabuk “ .
Tidak pantas kan, kita mau menceritakannya malah menjadi malu :).
Kembali lagi ke Orang yang meninggal hari Jum’at.
Barang siapa yang meninggal di hari jum’at / malam Jum’at akan terbebas dari fitnah kubur artinya dia mendapat kemudahan di alam kubur untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari malaikat Rokib dan Atid. Sehingga kubur mereka menjadi salah satu Raudhah min riyadil jannah, taman daripada taman-taman surga .
Hadist Imam Baihaqi dan Imam Ibnu Abi Dunya dari sahabat Amr bin Ash
Telah bersabda Rosulullah SAW : tidaklah ada seorang muslim yang dia meninggal di hari jum’at atau meninggal pada malam jum’at kecuali Allah menjaga orang tersebut dari mendapat fitnah kubur, dari mendapat pertanyaan-pertanyaan kubur yang sangat menyulitkan” .
Semoga kita termasuk Didalam ke-2 Hadist tersebut. Aamiin.
Hadist yang lain dari Imam Tirmidzi “ Pada Hari Jum’at Neraka ditutup, maka apabila ada yang mati dihari jum’at itu merupakan petunjuk kebaikan (tanda).”
Maksudnya petunjuk kebaikan adalah orang-orang yang berziaroh / merawat jenazahnya sudah tahu kalau jenazah ini pasti akan dirahmati Allah dan Diampuni segala dosanya.
Maka tidak dicabut nyawa seseorang pada hari jum’at melainkan orang-orang yang pasti ditakdirkan oleh Allah untuk mendapat kebahagiaan Akhirat.
Sehingga ketika masuk alam barzah akan dimudahkan menjawab pertanyaan atau bahkan tidak mendapat pertanyaan di alam barzah.
Kalau sudah dijamin oleh Allah SWT terbebas dari siksa kibur, dari fitnah kubur , mendapat kebahagiaan Akhirat sudah PASTI ada Jaminan Masuk Surga.
Subhanallah itulah tadi betapa mulianya orang yang meninggal di Hari Jum’at , berkah hari jumat.
Mari Kita do’a sama Allah agar kelak kita diwafatkan dalam keadaan Khusnul Khotimah. Wafat di hari jum’at. Wafat saat melakukan ibadah.
Semoga artikel tadi bermanfaat bagi kita semua dan menambah semangat kita untuk terus melakukan ibadah karena hakikatnya kita tidak tahu kapan kita dipanggil Allah. Serahkan semuanya kepada Allah SWT.
Sumber :
Kajian rutin Kitab Khosoisul Ummatil Muhammadiyah diasuh Oleh Ust. Atho'illah Wijayanto - Ketua LBM NU Malang .
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah berkunjung di blog kami, semoga bermanfaat